Senin, 19 April 2010

Anton dan Daerah Terlarang

Di sebuah desa pesisir yang bernama “Desa Langela” hiduplah sebuah keluarga yang sangat sederhana. Keluarga tersebut terdiri atas Pak Sudirman, Bu Sudirman dan anak lelaki satu-satu mereka bernama Anton yang berusia enam tahun. Mereka tinggal disebuah rumah yang sangat sederhana di pinggiran Pantai Langela. Pak Sudirman adalah seorang nelayan dan setiap hari pergi melaut untuk menengkap ikan sedangkan Bu Sudirman adalah seorang pedagang asongan di sekitar kawasan wisata Pantai Langela dan anak mereka yang bernama Anton merupakan siswa Taman Kanak Kanak di Desa Langela.
Setiap sesudah sholat subuh, Pak sudirman berangkat kelaut sedangkan Bu Sudirman menyiapkan barang dagangan yang akan dijualnya pada hari itu juga di kawasan wisata Pantai Langela dan setelah semua siap maka Bu Sudirman membangunkan Anton untuk sholat subuh kemudian setelah sholat Bu Sudirman pun memberi Anton sarapan dan setelah itu memandikannya dan setelah mandi bersiap untuk ke sekolah dan berangkat. Karena Anton masih kecil, dan jarak antara rumah dan sekolah agak jauh jadi Anton pun diantar ibunya sampai disekolah dan kemudian ibunya langsung ke pantai untuk berjualan. Begitulah keseharian keluarga Anton di pagi hari.
Sepulang sekolah, Anton biasanya ikut bersama teman-temannya pulang akantetapi kadang kadang ibu atau ayahnya yang pergi menjemputnya di sekolah. Tapi untuk hari ini, Anton pulang bersama teman temannya, dan setelah sampai di rumah, Anton segera mengganti pakaian seragamnya dengan pakaian sehari-harinya dan berangkat bermain bersama temannya tetapi sebelumnya Anton makan makanan yang telah disiapkan oleh ibunya di atas meja tadi pagi agar supaya ia punya energi untuk bermain dan terkadang ia selesai bermain bersama teman-temanya ketika sore hari atau ketika ia harus pulang untuk tidur siang akan tetapi sorenya ia tetap melanjutkan kegiatan bermainnya bersama teman-temannya sampai senja hari.
Ketika Anton bermain bersama teman-temannya, mereka sering bermain kelereng, bermain pasir, berenang disekitar kawasan wisata Pantai Langela dll. Dikalangan teman-temannya, Anton termasuk anak yang nakal dengan selalu tidak memperhatikan nasihat dan melakukan hal hal yang dilarang oran tuanya. Contohnya ketika ia selalu dilarang bermain di sekitar pantai yang bertebing dan dekat dengan daerah pegunungan, Anton tetap saja bersama teman-temannya selalu bermain disana.
Hinggah pada suatu hari, Anton bersama teman-temannya pergi bermain di daerah yang dilarang tersebut dan pada hari itu, Anton pun terkena batunya dengan tertusuk ketika menginjak binatang laut yaitu bulu babi dan akhirnya Anton pun merasa kesakitan dan menangis dan pada saat itu salah satu temannya berlari ke tempat Bu Sudirman berjualan di kawasan wisata Pantai Langela untuk memberitahukan apa yang terjadi dengan Anton. Akhirnya Anton pun dibawa oleh Bu Sudirman ke Puskesmas. Selama beberapa hari, Anton pun tidak pergi ke sekolah karena kakinya yang bengkak dan harus beristirahat agar lukanya cepat sembuh. Dan ibunya pun terpaksa harus libur dari kegiatan menjual untuk merawat Anton sedangkan Pak Sudirman tetap harus pergi melaut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dan setelah beberapa hari, kaki Anton pun sembuh, kegiatan sehari-haripun kembali berjalan normal, dan ternyata setelah terluka di tempat tersebut ketika bermain. Anton tidak pernah merasa takut atau kapok ke tempat tersebut bersama teman-temannya untuk bermain walaupun telah berkali kali dilarang oleh orangtuanya ketempat tersebut. Akhirnya pada suatu hari, Anton kembali terkena batunya dengan hampir mati tenggelam di daerah pantai terlarang tersebut karena ternyata Anton berenang agak jauh dari bibir pantai dan merasa capek untuk berenang pulang. Tapi untung saja ada tetangga Anton yang lewat di daerah tersebut dari pegunungan mencari kayu bakar dan menolongnya kemudian membawanya ke Puskesmas.
Setelah kejadian tersebut, Pak Sudirman dan Bu Sudirman pun memberi ultimatum kepada Anton untuk tidak pergi kesana dan memberi ancaman berupa tidak diijinkan untuk bermain keluar bersama teman-temannya dengan selalu di kontrol. Dan dengan kesadaran diri sendiri dari Anton, akhirnya Anton pun tidak pernah lagi pergi bermain di daerah terlarang tersebut. Dan ternyata, sejak kejadian tersebut Anton pun setelah pulang dari sekolah tetap tinggal dirumah dan bermain sendiri di rumah dan setelah agak siang ia pun tidur dan setelah sore ia pun bermain bersama teman-temannya disekitar rumah mereka dan terkadang pula hanya belajar ketika di sore hari yang biasanya hanya pada malam hari ketika ibunya telah ada di rumah.