Kamis, 06 Januari 2011

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN DI TK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip belajar pada pendidikan anak usia dini di Taman Kanak-kanak (TK) adalah belajar melalui bermain dan bermain seraya belajar. Situasi ini berbeda sekali dengan belajar di jenjang sekolah lainnya seperti Sekolah Dasar (SD). Perbedaan tersebut sudah sangat kelihatan dari mulai penataan sekolah dan halamannya, penataan kelas hingga ke kegiatan belajarnya.
Kegiatan pelaksanaan program di TK, pada dasarnya merupakan pembelajaran yang dimodifikasi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanaan program di TK juga harus memperhatikan komponen pembelajaran. Komponen yang dimaksud adalah tujuan, materi/topic, metode, dan media serta penilaian. Di TK komponen tujuan dimodifikasi menjadi kegiatan, materi/topic menjadi tema dan sub tema kegiatan, metode dan media ditekankan pada media pelaksanaan program serta penilaian tetap menjadi komponen penilaian.
Penilaian sebagai salah satu komponen kegiatan pelaksanaan program berfungsi memberi informasi tentang bagaimana kegiatan yang telah dilakukan dan kegiatan apa lagi yang akan dilakukan. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk menentukan ketercapaian setiap anak dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan program dan keberhasilan dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, guru menentukan kegiatan pelaksanaan program berikutnya baik untuk semua anak maupun untuk anak satu persatu. Ini berarti penilaian merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya disbanding dengan komponen lainnya seperti kegiatan, tema dan sub tema kegiatan, media dan pelaksanaan program.
Selain itu, dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), membawa implikasi terhadap teknik penilaian pada TK. Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran dan dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk menjaminan mutu pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyususnan makalah “Penilaian dalam Pembelajaran di TK” kami ini, masalah yang kami angkat sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penilaian yang lakukan oleh seorang guru di Taman Kanak-kanak


BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan kurikulum di TK terdapat beberapa kompetensi yang harus dicapai oleh anak didik. Kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum TK dan RA merupakan criteria yang perlu dipenuhi anak didik selama mengikuti pendidikan di TK. Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi anak didik perlu dilakukan penilaian.
A. Pengertian Penilaian
Penilaian menurut Ralph Tyler (1950) merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Griffin dan Nix (1991) mengemukakan bahwa penilaian adalah kegiatan untuk menentukan nilai suatu program termasuk program pendidikan. Dari dua batasan tersebut dapat dikemukakan bahwa di dalam penilaian terdapat kegiatan pengambilan keputusan. Keputusan itu meliputi tentang apa-apa yang telah direncanakan, dilakukan atau diberikan. Astin (1993) mengemukakan penilaian merupakan suatu proses mengumpulkan informasi secara sistematik untuk membuat keputusan tentang individu. Keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang diperoleh berdasarkan aturan tertentu. Brewer (1992) dalam Soemiarti (2000) menyatakan penilaian adalah penggunaan system evaluasi yang bersifat komprehensif (menyeluruh) untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak.
Howard Gradner (2002) menegaskan bahwa penilaian merupakan upaya memperoleh informasi mengenai keterampilan dan potensi diri individu dengan dua sasaran. Pertama, memberikan umpan balik yang bermanfaat kepada individu yang bersangkutan. Kedua, sebagai data yang berguna bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Ini memperjelas bahwa penilaian berkaitan dengan informasi tentang diri seseorang dalam suatu kegiatan, waktu, atau stimulans tertentu.
Informasi diperoleh berdasarkan aturan tertentu dan menyeluruh dalam suatu system penilaian. Informasi tersebut juga tidak hanya berguna bagi individu yang dinilai tetapi juga bagi yang lainnya seperti guru dan orang tua. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan pembelajaran, terutama keberhasilan pembelajaran. Keputusan tersebut berupa ketercapaian dalam rentang tujuan yang telah ditetapkan. Melalui penilaian, guru mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan informasi tersebut diputuskan tentang ketercapaian anak secara individual dan pembelajaran secara kasikal. Melalui penilaian diketahui mana anak-anak yang berhasil, mana yang belum. Juga ditetapkan apakah pembelajaran dilanjutkan atau diulang.
Penilaian pada pendidikan anak TK lebih banyak untuk mendeskripsikan ketercapaian perkembangan anak. Dengan penilaian dapat diketahui dan ditetapkan aspek-aspek perkembangan yang telah dicapai dan belum dicapai. Jadi penilaian dalam pembelajaran di TK adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembeajaran.
B. Subjek dan Sasaran Penilaian
Penilaian terdiri dari beberapa aspek, antara lain subjek dan sasaran penilaian:
a. Subjek Penilaian
Dalam konteks pembelajaran, menurut Suharsimi (1991) yang dimaksud dengan subjek penilaian adalah individu-individu yang terlibat dalam rangka penilaian tersebut. Berarti yang dimaksud dengan subjek penilaian adalah guru dan anak. Guru sebagai pelaksana penilaian dan anak sebagai orang yang dinilai.
Sebagai subjek penilai, guru harus benar-benar memahami seluk beluk penilaian. Guru harus mengetahui apa yang akan dinilai atau sasaran penilaian, alat apa yang tepat digunakan, kapan menilaianya dan seterusnya. Guru harus terampil menggunakan alat penilaian saat situasi kegiatan pelaksanaan program berlangsung. Selain itu, guru juga harus mengenali karakteristik anak sebagai subjek penilaian juga.
Anak sebagai subjek penilaian turut mempengaruhi kualitas penilaian. Oleh karena itu, kesiapan anak untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki perlu dicermati. Guru harus dapat membedakan antara anak yang tidak mau dengan yang belum bisa. Misalnya ada anak yang diam saja ketika ditanya tentang orangtuanya. Guru harus tahu anak yang belum tahu tentang identitas orangtuanya dengan yang tidak mau menyebutkannya.
b. Sasaran Penilaian
Suharsimi (1991) mengemukakan bahwa sasaran atau objek penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Penilaian yang berkaitan dengan perkembangan anak tentunya tidak dapat mengabaikan aspek-aspek yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program itu sendiri. Suharsimi (1991) mengidentifikasi sasaran penilaian meliputi unsure input, transformasi, dan output.
Aspek input meliputi potensi yang ingin dikembangkan yang ada pada diri anak. Aspek-aspek tersebut terdiri dari enam dimensi pengembangan, yaitu fisik, kognitif, bahasa, seni, social-emocional, dan moral dan nilai-nilai agama. Berdasarkan dimensi pengembangan tersebut, dapat diidentifikasi potensi yang meliputi aspek-aspek perkembangan yang harus dicapai anak dalam kegiatan pelaksanaan program. Aspek-aspek tersebut selanjutnya menjadi sasaran penilaian atau aspek yang harus dinilai dalam kegiatan pelaksanaan program. Aspek-aspek perkembangan yang harus dinilai dikemukakan berikut ini.
1. Fisik
Penilaian aspek perkembangan fisik meliputi :
a. Motorik halus
- Dapat mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan:
• Makan
• Berpakaian
• Mandi
• Menyisir rambut
• Mencuci dan melap tangan
• Mengikat tali sepatu
- Dapat membuat berbagai bentuk dengan menggunakan misalnya tanah liat, plastisin, play dough
- Meniru membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran
- Meniru melipat kertas sederhana (1-12 lipatan)
- Menggambar orang dengan bagian-bagiannya
- Belajar menggunting bebas dengan berbagai media
- Belajar menggunting dengan berbagai media sesuai dengan poa (gelombang, zig-zag, lingkaran, segiempat, segitiga)
- Dapat membuat lingkaran dan bujur sangkar
- Menyusun menara kubus
- Menjahit sederhana dengan menggunakan tali sepatu, benang wol, raffia, dan sebagainya
- Menyusun menara kubus minimal 8 kubus
b. Motorik Kasar
- Dapat berjalan bangun tanpa berpegangan
- Berjalan
• Pada garis lurus
• Pada jari kaki (berjinjit)
• Mendur sejauh 1-3 meter
• Di atas papan titian
• Dengan tumit dengan keseimbangan
• Melompat dengan alat atau tanpa alat
• Di tempat
• Ke depan, ke samping
• Dengan satu kaki
- Meloncat dari ketinggian 20 cm
- Memanjat
- Berlari
• Dengan cepat
• Sambil melompat
- Bermain dengan bola (menangkap, melempar, menendang)
- Naik sepeda roda dua
2. Kognitif
Penilaian aspek perkembangan kognitif meliputi :
a. Sains
- Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak (misalnya, menurut warna, bentuk, ukuran)
- Mencari/menunjuk sebanyak-banyaknya benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
- Mengenal perbedaan antara kasar dan halus, berat dan ringan, panjang dan pendek, jauh dan dekat.
- Membedakan bermacam-macam rasa, bau, atau suara
- Menyebutkan perbedaan dua buah benda
- Mencari lokasi asal tempat suara
- Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi, jika :
• Warna dicampur
• Biji ditanam
• Balon ditiup lalu dilepas
• Benda-benda dimasukkan ke air
• Benda-benda dijatuhkan, dan lain-lain
- Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
b. Matematika
- Menyebut urutan bilangan dari 1-10
- Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)
- Menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan (anak tidak disuruh menulis)
- Mengenal konsep bilangan sama dan tidak sama, lebih dan kurang, banyak dan sedikit
- Menyebutkan benda yang berbentuk geometri
- Mengelompokkan lingkaran, segitiga dan segiempat
- Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh (4-15 bagian)
- Mengenal ukuran panjang, berat dan isi
- Mengenal alat untuk mengukur
- Menyatakan waktu yang dikaitkan dengan jam
- Mengenal penambahan dengan benda-benda 1-10
- Mengenal pengurangan dengan benda-benda 1-10
- Mengurutkan benda 1-10 berdasarkan urutan tinggi rendah, besar kecil, berat ringan, tebal tipis.
- Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2-3 pola yang berurutan misalnya merah, putih, biru, merah, putih, biru, merah, ….
- Meniru pola dengan menggunakan 4 kubus
- Mengerjakan mencari jejak yang lebih rumit.
3. Bahasa
Penilaian aspek perkembangan bahasa meliputi
- Menyebutkan nama, jenis kelamin
- Berbicara lancar dengan kalimat sederhana
- Menirukan kembali 2 s.d 4 urutan kata (latihan pendengaran)
- Mampu melaksanakan 1-2 perintah secara berurutan dengan benar
- Memberi keterangan/informasi tentang sesuatu hal
- Melengkapi kalimat sederhana yang diucapkan guru
- Dapat mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urut
- Mengekspresikan diri melalui dramatisasi
- Membuat kata sebanyak-banyaknya dari suku kata awal yang disediakan dalam bentuk lisan
- Memahami konsep lawan kata
- Mengenal kata kerja melalui gerakan-gerakan yang sederhana, misalnya duduk, jongkok, berlari, makan, menangis
- Menggunakan kata gantu (aku, kamu, saya, dia)
- Mengucapkan suku kata dengan nyanyian. Misalnya la-la-la, ma-ma-ma, ti-ti-ti
- Menggunakan konsep waktu ( hari ini, besok, sekarang, nanti, pagi, sore, malam, dan lain-lain)
- Mengungkapkan beberapa sajak sederhana
- Menyebutkan tulisan sederhana melalui symbol yang melambangkannya.
- Dapat menceritakan gambar (gambir yang disediakan atau dibuat sendiri)
- Mengurutkan dan menceritakan isi gambar berseri
- Menggunakan dan dapat menjawa pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, bagaimana, kapan, dan sebagainya.
- Dapat menggunakan bahasa isyarat seperti anggukan kepala, gerakan tubuh, tangan dan mata.
4. Sosial-Emosional
Penilaian aspek perkembangan social-emosional meliputi
- Tenggang rasa terhadap orang lain
- Bekerja sama dengan teman
- Mudah bergaul/berinteraksi dengan orang lain
- Dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah dikenalnya
- Meniru kegiatan orang dewasa
- Mau berbagi dengan teman
- Mau bermain dengan teman sebaya
- Tolong menolong sesama teman
- Dapat mengikuti aturan permainan
- Dapat mematuhi aturan yang ada
- Dapat memusatkan perhatian
- Belajar memisahkan diri dari orangtuanya terutama ibu
- Menyayangi anggota keluarga dan teman-temannya
- Merasa puas atas prestasi yang dicapai
- Dapat mengendalikan emosi
- Menunjukkan reaksi emosi yang wajar karena marah, senang, sakit, takut, dsb
- Berani dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar
- Dapat menghindari obat-obat yang berbahaya
- Dapat menggunakan benda-benda yang berbahaya dengan hati-hati
5. Seni
Penilaian aspek perkembangan seni meliputi:
- Menggambar bebas dengan menggunakan pensil warna, arang, krayon, dan lain-lain
- Menggambar bebas dengan bentuk gambar titik, garis, lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah tersedia
- Menggambar bebas di dalam lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah tersedia
- Melukis dengan jari (finger painting), kuas, pelepah pisang, dan sebagainya
- Mewarnai bentuk gambar sederhana
- Meronce
- Menciptakan bermacam-macam bentuk bangunan dari kubus
- Menganyam sederhana
- Membatik dan jumputan
- mencipta dengan stempel
- Permainan warna dengan menggunakan berbagai media, misalnya krayon, cat air, dan lain-lain
- Menciptakan kolase, mozaik
- Menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama music/ritmik
- Bergerak bebas sesuai dengan irama music
- Menyanyikan beberapa lagu anak-anak
- Meniru gerakan binatang, tanaman, dan sebagainya
- Senam dengan berbagai variasi
6. Moral dan Nilai Agama
Penilaian aspek perkembangan moral dan nilai agama meliputi
- Berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan
- Meniru pelaksanaan ibadah agama
- Menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan
- Cinta antara sesama suku bangsa Indonesia
- Mengenal arti kebersamaan dan persatuan
- Mengenal sopan santun dengan berterima kasih
- Mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain
- Rapi dalam bertindak, berpakaian dan bekerja
- Mengenal konsep benar dan salah
- Dapat mengurus dirinya sendiri
- Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
- Menjaga kebersihan diri
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Mengenal bendera
- Mengenal suku bangsa, pakaian, rumah adat, tarian
Aspek transformasi terdiri dari materi, metode dan media pembelajaran, system administrasi dan guru serta personal lainnya. Aspek ini dinilai untuk mengetahui efektivitas pemanfaatannya dalam kegiatan pelaksanaan program. Seberapa besar aspek transformasi dapat membantu pencapaian perkembangan diri anak.
Aspek output meliputi seberapa jauh anak mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau seberapa jauh anak memiliki dasar-dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya. Dengan kata lain, penilaian akan menunjukkan seberapa banyak aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dikemukakan diatas sebagai input dapat dimiliki atau dicapai anak dari kegiatan pelaksanaan program yang diikutinya.
C. Prinsip Prinsip Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengetahui nilai dari sesuatu. Dalam pelaksanaan program, penilaian dimaksudkan untuk mengetahui nilai semua hal yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program, yaitu nilai anak, nilai guru, dan nilai program. Untuk memperoleh nilai yang benar menggambarkan nilai sebenarnya dari sesuatu atau anak yang dinilai, guru hendaknya memenuhi prinsip-prinsip penilaian berikut
a. Menyeluruh
Penilaian secara menyeluruh maksudnya adalah penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil kegiatan anak. Penilaian terhadap proses adalah penilaian pada saat kegiatan pelaksanaan program tersebut sedang berlangsung. Sedangkan penilaian terhadap hasil adalah penilaian tentang hasil kerja anak. Di TK, hasil kerja anak dapat berupa hasil keterampilan tangannya berupa bentuk tertentu, seperti guntingan, gambar, roncean dll. Penilaian proses dan hasil diharapkan dapat menggambarkan adanya perubahan perilaku anak, baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, perilaku, nilai serta keterampilan. Perubahan disebut positif apabila berangsur-angsur dari yang ada menuju ke arah yang lebih baik.
b. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus. Hal tersebut dilakukan agar informasi yang diperoleh betul-betul berasal dari gambaran perkembangan hasil belajar anak sebagai hasil didik dari kegiatan pelaksanaan program. Penilaian direncanakan terlebih dahulu baik secara harian, caturwulan, maupun tahunan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, guru dapat menggunakan catatan sehingga secara bertahap hasil penilaian dapat diketahui. Dengan cara demikian diharapkan diperoleh gambaran tentang kemajuan perkembangan hasil belajar anak sebagai hasil kegiatan pelaksanaan program. Dengan prinsip tersebut akan cepat diketahui anak yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam perkembangannya.
c. Berorientasi pada proses dan tujuan
Penilaian pada pendidikan anak TK dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan dan proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Penetapan kegiatan disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. KBK yang telah dirumuskan pada dasarnya telah disesuaikan dengan tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak usia TK. KBK tersebut dapat digunakan sebagai rambu-rambu penilaian. Masing-masing tujuan dirumuskan indikatornya sehinggah lebih memudahkan dalam memberi nilai. Dengan demikian guru harus benar-benar menguasai irama dan tugas-tugas perkembangan anak usia TK baik secara kelompok seusianya maupun individual.
d. Objektif
Penilaian harus memenuhi prinsip objektifitas. Penilaian objektif adalah penilaian yang dapat memberikan informasi yang sebenarnya atau mendekati sebenarnya tentang objek kemampuan atau perubahan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak. Guru harus memperhatikan perbedaan-perbedaan perkembangan pada setiap anak. Artinya guru tidak dapat memberikan interpretasi yang sama pada setiap perilaku anak yang sama atau bersamaan. Perilaku yang sama dari beberapa anak mungkin saja terjadi tetapi akan mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak. Guru harus tetap melihat anak sebagai individu yang unik, yang berbeda antara satu dengan yang lain.
e. Mendidik
Hasil penilaian harus dapat membina dan mendorong timbulnya keinginan anak untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, hasil penilaian harus dirasakan sebagai suatu penghargaan bagi yang berhasil dan sebaliknya merupakan peringatan bagi yang belum berhasil. Namun, guru harus ingat bahwa pada setiap diri anak terdapat kelebihan-kelebihan. Ada anak yang bagus menggambar, tetapi dalam bahasa belum baik. Mulai dari yang baik itu, guru member motivasi agar perkembangan yang lain juga baik.
f. Kebermaknaan
Hasil penilaian harus memiliki makna bagi orang tua, anak didik dan pihak lain yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal tersebut akan terpenuhi jika guru dapat memberikan nilai yang benar-benar menggambarkan ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak dalam waktu kurun tertentu.
g. Kesesuaian
Penilaian menunjukkan kesesuain antara hasil atau nilai yang diperoleh anak dengan apa yang dilakukan atau diajarkan guru. Artinya, nilai yang menggambarkan kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak itu memang benar-benar diperoleh dari kegiatan pelaksanaan program yang dilakukan guru di sekolah
D. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian pembelajaran di TK adalah
a. Untuk memantau perkembangan anak
Dengan adanya penilaian pembelajaran perkembangan anak bisa dipantau. Baik perkembangan yang menyangkut aspek perkembangan intelektual, bahasa, motorik, (kasar dan halus), social emosional, agama dan seni. Hal ini penting karena pada dasarnya pembelajaran dan permainan yang dilakukan merupakan bagian dari perkembangan anak.
b. Mengetahui kesulitan “belajar” anak
Penilaian biasanya dilakukan untuk mengetahui apa saja kesulitan anak dalam pembelajaran. Kemampuan anak memang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada anak yang sangat cepat menguasai satu kemampuan dengan cepat, ada yang lambat dan sulit dalam menguasai sesuatu. Dengan ini maka penilaian dapat dijadikan alat pendeteksi mengapa anak lambat dalam belajar dan perkembangannya. Dalam hal ini memang dibutuhkan penilaian khusus untuk menangani masalah ini.
c. Melakukan penempatan
Pendidik biasanya sering menempatkan anak ke dalam suatu kelompok permainan atau sentra tertentu. Penempatan ini tentu saja tidak sembarang menempatkan anak ke dalam kelompok. Pendidik harus tahu keinginan anak, sebab jika anak salah ditempatkan maka akan mengakibatkan kesulitan bagi anak. Agar seorang pendidik tidak salah dalam menempatkan anak didiknya maka perlu dilakukan penilaian agar pendidik tahu bakat, minat anak dan kemampuan anak.
d. Sebagai pertanggungjawaban seorang pendidik
Sebagai pendidik tentu anak didik merupakan tanggungjawabnya sepenuhnya. Pertanggungjawaban diaplikasaikan dengan cara melakukan laporan mengenai perkembangan anak didiknya kepada orang tua. Untuk membuat laporan tersebut maka diperlukan informasi yang sangat akurat mengenai perkembangan anak dari berbagai aspek.
E. Fungsi Penilaian
Penilaian bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan yang telah ditetapkan dalam rancangan kegiatan pelaksanaan program. Dengan mengetahui hal tersebut penilaian berfungsi sebagai berikut:
a. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki rancangan kegiatan pelaksanaan program
b. Memberikan informasi kepada orang tua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat memberikan bimbingan dan dorongan yang sesuai untuk memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan pelaksanaan program yang dilakukan sesuai dengan minat dan kemampuan anak yang memungkinkan anak dapat mencapai kemampuan secara optimal.
d. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dan berkepentingan memberikan pembinaan selanjutnya demi pengembangan semua potensi anak.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian
Penilaian dalam kegiatan pelaksanaan program TK dipengaruhi beberapa factor, antara lain guru sebagai pelaksana penilaian, anak sebagai sasaran penilaian, alat yang digunakan untuk memperoleh data penilaian, tempat dan waktu pelaksanaan penilaian. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan secara cermat sebelum melaksanakan penilaian, agar nilai yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari subjek/anak yang diniai. Dengan kata lain tingkat validitas/ketepatan dan realibitas/ketepatan penilaian terjaga.
a. Guru
Guru sebagai penilai dituntut untuk memiliki kemampuan/kompetisi melaksanakan penilaian. Guru harus memahami konsep penilaian, mengenal alat-alat penilaian yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk, media dan langkah-langkah pelaksanaan program TK, terampil menggunakan alat penilaian, dan dapat menginterpretasi hasil penilaian. Selain itu, guru juga harus mengenal karakteristik anak TK secara individual dan kelompok. Guru harus dapat menetapkan kapan waktu yang tepat untuk menilai kemampuan berbahasa dan lain-lain.
b. Anak TK
Anak memiliki berbagai potensi dan kemampuan yang pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Anak Tk sebagai sasaran penilaian harus berperan aktif selama dinilai. Guru harus dapat mendorong anak untuk aktif dalam penilaian. Tanpa partisipasi anak dalam penilaian, penilaian tidak akan dapat berjalan dengan benar dan tepat.
c. Alat Penilaian
Banyak alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh data penilaian. Tetapi tidak semua alat penilaian tepat untuk mengungkap semua dimensi pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan diungkap. Atau ada beberapa alat penilaian bisa mengungkap berbagai kemampuan tetapi tentunya ada alat yang paling jelas dan rinci mengungkap dimensi pertumbuhan dan perkembangan tertentu. Misalnya mengungkap kemampuan berbahasa bisa menggunakan daftar cek, percakapan dan atau tes informal.
d. Tempat dan Waktu Penilaian
Tempat dan waktu penilaian tentunya disesuaikan dengan kebutuhan penilaian dan anak yang akan dinilai serta rancangan kegiatan pelaksanaan program yang digunakan. Penilaian dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan pelaksanaan program.
G. Metode dan Alat Penilaian
Penilaian dilakukan dengan berbagai cara. Secara garis besar metode penilaian dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Penentuan metode penilaian yang akan digunakan selalu diiringi dengan penentuan penggunaan alat pengumpul data penilaian.
a. Tes
Metode tes digunakan dengan alat penilaian berbentuk tes. Karena berbagai pertimbangan antara lain tujuan kegiatan anak TK, metode tes jarang sekali digunakan. Namun tidak tertutup kemungkinan guru menggunakan metode tes ini. Terdapat dua jenis tes, yaitu tes standard dan tes buatan guru. Tes standard terdiri dari tes intelegensi, minat, bakat kepribadian atau yang lainnya. Tes itu dihasilkan melalui prosedur yang panjang. Penggunaan tes standard tersebut hanya oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dituntut dalam penggunaan tes itu. Kalau guru ingin mengetahui potensi yang berhubungan dengan intelegensi atau lainnya itu, guru harus meminta bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru hanya menggunakan hasil tes untuk lebih mengenali anak.
Tes buatan guru dapat dihasilkan oleh guru, termasuk guru TK. Menurut Soemiartini (2000) dalam mengembangkan tes ini, guru harus memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Non Tes
Selain tes, metode penilaian yang lain adalah non tes. Metode ini digunakan dengan bantuan alat-alat penilaian non tes. Alat penilaian non tes banyak jenisnya yang sering digunakan di TK antara lain terdiri dari pemberian tuga, percakapan, observasi, portofolio dan penilaian diri sendiri.
1. Pemberian Tugas
Pemberian tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat digunakan dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan tugas tersebut. Pemberian tugas sebagai alat penilaian dapat diselesaikan secara kelompok, berpasangan atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pemberian tugas dapat direkam dengan menggunakan format tugas, daftar cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk dengan tanah liat atau plastisin.
2. Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dan guru atau antara anak dengan anak. Percakapan dalam rangka penilaian dapat dilakukan guru dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai dengan tema pelaksana kegiatan pada saat itu. Ada dua macam percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana percakapan dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan menggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau sederhana contoh pada berdo’a. Sedangkan yang kedua penilaian percakapan yang tidak berstruktur dimana percakapan dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saja, kapan saja, dan sedang melakkan kegiatan lain contoh mengucapkan salam pada saat bertemu.
3. Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data nilai yang dilakukan dengan merekam/mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada dasarnya pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan siapa saja, sehinggah ada orang yang menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu teknik penilaian yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun untuk memperoleh hasil yang tepat (objektif) pengamatan perlu direncanakan sedemikian rupa.


4. Catatan anekdot
Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan tentang gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan perilaku anak yang khusus, baik yang positif maupun yang negative. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat bantu pencatatan hasil pengamatan. Hal-hal yang dicatat daam anekdot dapat meliputi prestasi yang ditunjukkan anak baik berupa karya atau sikap dan perilaku.
5. Skala penilaian
Skala penilaian juga sering digunakan untuk pencatatan hasil pengamatan. Skala penilaian memuat daftar kata-kata atau pernyataan mengenai tingkah laku, sikap, dan atau kemampuan siswa. Skala penilaian ada yang berbentuk bilangan, huruf, dan ada yang berbentuk uraian.
Contoh :
Aktivitas belajar anak 1 2 3 4 5
Angka 1 bisa berarti sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi dan 5 sangat tinggi.
6. Unjuk kerja
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi
7. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.

H. Pelaporan Penilaian
Pelaporan penilaian adalah kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki anak dalam waktu tertentu. Dengan kata lain, pelaporan merupakan upaya menggambarkan kemampuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan, yaitu fisik, bahasa, kognitif, sosio-emosional, seni, serta moral dan nilai agama.
Bentuk nyata pelaporan adalah laporan perkembangan belajar anak. Maksudnya, hal-hal yang dikemukakan dalam laporan adalah perilaku dan kemampuan anak. Perilaku dan kemampuan tersebut menggambarkan ketercapaian dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan program yang diikuti anak.
Laporan penilaian merupakan sarana komunikasi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua tentang ketercapaian perkembangan beajar anak dalam waktu tertentu. Hal ini merupakan bagian penting dari kerjasama guru dan orang tua dalam membantu perkembangan anak. Oleh karena itu, laporan harus disusun sedemikian rupa dengan cermat, teliti dan jelas agar mudah dipahami oleh pembaca khususnya orang tua.
I. Isi dan Bentuk Laporan Penilaian
a. Isi Laporan Penilaian
Isi laporan adalah gambaran ketercapian perkembangan belajar anak dalam waktu tertentu. Guru dapat menentukan periodic waktu untuk membuat laporan penilaian. Penentuan waktu sesuai dengan kebutuhan sekolah dan orang tua.
Menentukan isi laporan penilaian dapat mengacu kepada Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak atau KBK Tk yang berlaku. Kalau mengacu ke PKBTK komponen laporan penilaian berisi dua komponen utama, yaitu kemampuan dasar serta sikap dan perilaku. Kemampuan dasar terdiri dari aspek perkembangan bahasa, daya piker, fisik, keterampilan dan daya cipta. Bila mengacu kepada KBK TK komponen laporan penilaian terdiri dari aspek pengembangan fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, seni serta moral dan nilai-nilai agama. Masing-masing komponen masih dirinci lagi ke dalam bentuk hasil belajar yang leih konkrit.
Ketercapaian perkembangan dapat dinyatakan dalam bentuk huruf, atau deskripsi. Huruf yang biasa digunakan untuk nilai adalah baik (B), cukup (C) atau kurang (K) dan masih banyak lagi bentuk yang bisa guru gunakan dalam laporan ketercapaian perkembangan anak.
b. Bentuk laporan
Bentuk laporan dapat dikemas sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah dengan memperhatikan semua hal yang perlu di laporkan dalam pelaporan penilaian. Laporan dapat berbentuk kartu dan buku. Laporan berisi komponen-komponen perkembangan belajar dan nilai dalam bentuk huruf. Selain itu, disediakan kolom catatan tentang hal yang penting dikemukakan berkenaan dengan diri anak yang perlu diketahui orang tua.






BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian yang dilakukan seorang guru di Taman Kanak-kanak sangat penting agar ketercapaian tiap program dapat diketahui dan dapat ditindak lanjuti. Pelaporan penilaian sangat berguna bagi orang tua karena dapat mengetahui tingkat perkembangan yang di alami buah hatinya. Oleh karena itu penilaian yang dilakukan oleh guru perlu sangat mematuhi dasar-dasar penilaian di TK agar menghasilkan anak yang mampu dan berintelegensi yang baik.
















Daftar Pustaka
Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaia di Taman Kanak Kanak. Jakarta : Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan SD
Hariwijaya, M, Bertiani Eka Sukaca. 2009. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak Dini. Yogyakarta : Mahadhika Publishing.
Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional




























LAMPIRAN-LAMPIRAN














Lampiran I








Lampiran












ddd